Translate


SLIDER

Roda Bob Sadino

Kamis, 19 September 2013

                                                                                                                                                                                 Lupakan sejenak kuliah yang membosankan atau sekedar mengisi hari-harimu. Lupakan kisah cintamu yang tak kunjung selesai karena masalah kecil. Lupakan sejenak pikiran, emosi dan kesedihan selama hidup menjadi mahasiswa. Memang ada apa sih? Coba baca tulisan ini sampai habis. Pasti nggak akan rugi, dan dapat merubah pola pikir kamu terumata yang masih duduk dibangku mahasiswa agar mengerti, apa yang akan kamu lakukan kelak setelah lulus nanti.
Tulisan ini saya ambil langsung dari buku Bob Sadino ; Mereka bilang saya gila, jadi siapa sih yang masih nggak mengenal beliau. Seorang manusia independen yang mempunyai pemikiran unik. Berlajar sukses dari nol dan sekarang menjadi orang paling sukses(sangat).
RBS adalah suatu diagram yang menggambarkan perputaran kehidupan seseorang, yang didalamnya berlangsung proses pembelajaran berupa dialetika atau sistesis antara ilmu/teori dan praktik, yang paa akhirnya menggambarkan tingkat kemampuan, kecakapan, atau kompetensi seseorang. Model RBS ini semula dititik beratkan untuk menggambarkan proses pembelajaran dalam dunia entrepreneur. Tapi pada perkembangannya, model ini bisa ditarik untuk menganalisis berbagai permasalahan masyarakat sejauh permasalahan itu besangkutan dengan kompetensi seseorang.
Konsep RBS digambarkan dalam sebuah lingkaran menyerupai roda yang dibagi menjadi empat kuadaran (lihat diatas);
1. Tahu 2. Bisa 3. Terampil 4. Ahli
Mari kita uraikan dari masing-masing kuadran tersebut.
Tahu ;
Digunakan biasanya dalam bangku sekolah dan kuliah
Slalu berkaitan dengan teori dan teori
Keuntungannya ; semakin pintar seseorang karena dijejali pemikiran tentang teori ilmu pengetahuan
Kelemahannya ; pada hal soal praktik dilapangan, mereka tidak bisa apa-apa. Karena mereka tidak pernah langsung mempraktikkannya. Apalagi di dunia masyarakat. Maka efetivitasnya bisa menjadi nol
Contohnya; orang belajar menembak. Mereka tahu semua cara penggunaan senapan dan pelurunya. Tetapi nggak otomatis mereka langsung bisa menembakkannya ke sasaran. Mereka kompeten bisa saja tidak kompeten manakala harus terjun ke tengah-tengah masyarakat.
Bisa ;
Digunakan oleh orang-orang kebalikan kuadran bisa. Mereka bahkan tidak pernah mengeyam bangku pendidikan. Mereka hanya melakukan tindakan dan mengerjakan sesuatu yang berulang-ulang berbagai bidang. Mereka tidak menguasai teori.
Keuntungannya ; mereka dapat mengerjakannya dengan benar. dari yang nggak bisa menjadi bisa. Atau yang awal mula tidak bisa mengerjakan dengan baik lama kelamaan menjadi lebih baik daripada sebelumnya
Kelemahannya ; dapat melakukan kesalahan. Tidak tahu soal teori
Contohnya ; orang naik sepeda. Mereka mencoba dan jatuh, dan jatuh lagi. Tapi karena mereka terus mencoba akhirnya bisa setelah beberapa kali melakukan kesalahan mereka langsung bisa menggunakannya setelah belajar langsung dari kesalahannya.
Terampil ;
Digunakan oleh orang-orang yang melewati kuadran TAHU dan BISA. Butuh waktu 20-30 tahun dari kuadran BISA .
Keuntungannya ; karena dikuatkan oleh teori dan metode yang aplikabel mereka semakin efektif dalam bekerja. Kemampuan mereka meningkat dan kecakapannya juga. Kinerja pun bisa dipertanggung jawabkan. Maka, masyarakat akan menyebut orang ini sebagai orang yang skillful atau terampil di bidangnya.
Kelemahannya ; -
Contohnya ; bila mereka belajar menembak tadi, maka orang ini sudah mampu menembak dengan baik karena bisa mempertanggung jawabkan setiap peluru yang ditembakkannya. Tembakannya selalu tepat.
AHLI ;
Dikatakan Profesional atau Entrepreneur. Mereka berhasil meningkatkan keterampilannya. Responsif dan bertanggung jawab, juga karena mampu memberikan manfaat kepada banyak orang, dan diakui oleh masyarakat.
Keuntungannya ; akan memiliki efektivitas teori dan praktik hingga 90%. Bahkan lebih hingga 99%.
Kelemahannya ; -
Contohnya ; mereka akan menjadi sangat ahli dalam menembak.
Bob memandang bahwa spirit entrepreneurship harus mulai dikembangkan di sekolah-sekolah kejuruan dan terutama sekali dikampus-kampus. Ia tidak saja prihatin atas besarnya angka pengangguran terdidik, tetapi juga melihat potensi yang sangat besar pada diri orang-orang jebolan kampus-kampus itu. “Otak mereka terus-menerus dicekoki dengan sampah-sampah informasi dan teori. Tapi, saya tidak menyatakan sampah itu tidak bermanfaat ,loh…sebaliknya, kalau sampah itu diolah dengan kreatifitas passtilah mendatangkan manfaat.” Bob menyimpulkan.
“Jadi, kalau tidak ingin sekolah atau perguruan tinggi kita hanya mencetak pengangguran, ya perbaikilah sistem pendidikannya. Roda Bob Sadino sudah menggambarkan kira-kira di mana letak inti permasalahannya,” tegas Bob Sadino.

*http://bantexcentre.wordpress.com/motivasi/bob-sadino/

CATAT WAHAI SEJARAH!

Jumat, 05 Juli 2013

Aidh Alqarni: CATAT WAHAI
SEJARAH !!
CATAT WAHAI
SEJARAH !!!!!
by Dr Aidh Alqarni
Catat Wahai Sejarah !
Militer membiarkan Mubarak
selama 18 hari sejak ratusan
oposan tewas berjatuhan,
Tetapi mereka hanya memberi
waktu 48 jam saja kepada Mursi
pasca tewasnya puluhan
pendukung.
Catat Wahai Sejarah !
Kantor Kerajaan Saudi tidak
berkomentar terhadap revolusi
Januari hingga kini,
Tetapi dia paling dulu memberi
ucapan selamat sejenak setelah
pengumuman Kudeta Juni
Catat Wahai Sejarah !
Emirat membekukan hubungan
dengan Mesir setelah kejatuhan
Mubarak,
Tetapi dia serta merta
menggelontorkan bantuan
bensin, solar, dan bantuan
makanan setelah kejatuhan
Mursi
Catat Wahai Sejarah !
Mubarak dan aparatnya bebas
merdeka berbulan-bulan
setelah revolusi Januari
sebelum akhirnya mereka
dipenjarakan,
Tetapi Mursi dan aparat
pembantunya langsung ditahan,
justru sebelum kudeta
diumumkan
Catat Wahai Sejarah !
Kita biarkan beberapa bulan
sejak 25 Januari, kita menuntut
kejatuhan pemerintah setelah
kejatuhan simbol -simbolnya,
Tetapi sekarang kita tidak
menemukan simbol apapun
untuk dijatuhkan setelah Mursi
Catat Wahai Sejarah !
Kepolisian yang bersih menarik
diri setelah kejatuhan Mubarak
Tetapi mereka mendadak
garang setelah kejatuhan Mursi
Catat Wahai Sejarah !
Militer tidak mampu
mengamankan negara selama
kurun 2,5 tahun pasca Mubarak
Tetapi mereka mampu
mengamankan negara dalam
tempo 2,5 jam pasca Mursi
Catat Wahai Sejarah !
Syekh Al-Azhar menolak keluar
mejadi hakim pada peristiwa 25
Januari,
Tetapi dia mendukung
pencopotan Mursi pada 30 Juni
untuk menjaga perdamaian
umum
Catat Wahai Sejarah !
Uskup melarang umat Kristiani
turun pada 25 Januari,
Tetapi dia terlibat dalam
pengumuman kudeta 30 Juni
Catat Wahai Sejarah !
TV Mesir menjawab di atas
jembatan Qasr al-Nil, dan
mendistorsi para pemberontak
pada 25 Januari,
Tetapi mereka menyiarkan
langsung Tahrir Square pada 30
Juni
Catat Wahai Sejarah !
Para artis dan seniman seronok
menyuarakan duka tangis atas
Mubarak pada 25 Januari,
Tetapi mereka justru berpesta
pora gembira atas Mursi pada
30 Juni
Catat Wahai Sejarah !
Sisa-sisa demonstran tidak
bisa masuk ke Tahrir Square
pada 25 Januari melalui Camel
Back
Tetapi mereka dengan luluasa
memasukinya pada 30 Juni
Catat Wahai Sejarah !
Saya menuliskan ini dalam
keadaan frustasi,
Suatu hari nanti saya kembali
menulis dalam keadaan gembira
Saya mengundang Anda untuk
menyempurnakan paragraf
“Catat Wahai Sejarah !”

ITNAH TERHADAP ISLAM AKAN MENGUATKAN ISLAM ITU SENDIRI

(Oleh: Arida Sahputra)

Jujur saya katakan ini semua adalah propaganda yahudi untuk menghancurkan Islam. Dari runutan fitnah yang ditujukan kepada Islam bermula dari fitnah atas pengebomban WTC oleh Amerika Serikat pada tahun 2001 Islam dituduh sebagai teroris dengan propaganda-propaganda mengaitkan Al-Qaeda dengan pem-bom-an gedung WTC itu, padahal itu semua adalah sekenario yang dibangun oleh misionaris. 


Pada tahun 2008 pembuatan film Fitna, di film ini digambarkan bahwa Al-Qur'an lah sumber teroris itu. Sehingga pada tahun 2010, pendeta kristen di Florida Amerika Serikat mengadakat pembakaran Al-Qur'an seluruh dunia.


Pada tahun ini 2012 Amerika Serikat membuat film sampah lagi yang berjudul The Innocence of Muslims, dikisahkan dalam film ini ummat Islam dan Rasulullah sebagai teroris. Ini jelas-jelas propaganda kafir terhadap Islam (Ghazwul Fikri)


Dari semua film yang diciptakan ini, saya melihat ada kejanggalan. Film ini dibuat hanya sebagai memrovokasi ummat Islam. Karena ummat Islam dengan militansi dan loyalitas nya akan menentang habis-habisan untuk menolak penghinaan ini. Sehingga mereka menginginkan ummat Islam anarkis sehingga publik melihat bahwa Islam itu memang anarkis dan brutal.


Nampak memang dari kualitas film Fitna dan The Innocence of Muslims hanya berdurasi sekitar 14 menit dengan efek komputer asal-asalan. Cukup dengan membuat film sampah seperti itu saja mereka memperolok-olokan Al-Qur'an, Islam dan Rasulullah.


Pada hakikatnya secara politis ini adalah salah yang dilakukan yahudi. Saya yakin dengan pressure yang selalu di lontarkan kepada ummat Islam, maka ummat Islam itu semakin kuat dan semakin kokoh. Mulai dari ukhwah Islamiyah dan kesadaran membela Islam.


Jadi salah besar kalau maksud Yahudi dengan propaganda seperti itu Islam akan hancur dan akan cerai berai atau akan timbulnya keragu-raguan pada ummat Islam. Tetapi sebaliknya yaitu ummat Islam akan lebih bersatu.

Saya fikir ini adalah sekenario Allah untuk Islam. Agar Islam itu bisa menjadi lebih kuat. Seperti pesan Ust. Rahmat Abdullah, yang memfilosofikan seekor monyet yang bergantung di pohon. Ketika angin kencang, maka monyet itu akan kuat-kuat memegang pohon dan sangat hati-hati sehingga monyet itu selamat dari petaka. Nah! ketika anginnya sepoy-sepoy, monyet sangking nikmatnya menikmati angin itu, nah disitulah monyet itu bisa jatuh dan mendapatkan petakanya.


Dari filosofi itu, secara otomatis ummat Islam akan benar hati-hati menyikapi propaganda ini. Sampai-sampai ummat Islam akan mengumpulkan kekuatannya hingga visi khilafah itu terjadi. Aamiin..


Wallahu a'lam bishawab


*http://aridasahputra.blogspot.com/2012/09/fitnah-terhadap-islam-akan-menguatkan.html

PRESIDEN MESIR MUHAMED MURSI KE ACEH




Pandangan masyarakat dunia kini sedang mengarah ke Mesir selepas terpilihnya Presiden pertama pasca revolusi Muhammad Mursi, tokoh inipun menjadi semakin banyak diperbincangkan dalam forum-forum diskusi para aktivis pergerakan di berbagai negara, salah satunya adalah di Indonesia.

Di tengah perbincangan yang sangat hangat tentang Muhammad Mursi dan Ikhwanul muslimin yang fenomenal inilah, kemudian salah seorang Ikhwan menampilkan sebuah foto Muhammad Mursi bersama beberapa orang di wilayah bencana. Saat sekilas melihat mungkin biasa saja, namun bila diperhatikan dengan seksama maka akan sedikit kaget, ternyata foto ini adalah foto Muhammad Mursi di Aceh Indonesia. Tepatnya berlangsung pada tahun 2005 saat memberikan bantuan terhadap korban Tsunami Aceh.

Muhammad Mursi datang ke Aceh dalam rangka kunjungan kemanusiaanya pada proses recovery Aceh pasca tsunami. Bekerja sama dengan relawan Indonesia, beliau langsung menuju lokasi yang porak poranda diterjang Tsunami. Nampak pula sejumlah tokoh mendampingi seperti anggota DPR Ust. Raihan Iskandar, Ust. Khairul Amal, Ust. Bustanul Arifin, Ust. Fuadi, Ust. Surya Mutiara, Ust. Sultan, Ust. Azmi, Ust. Salman, Ust. Ust. Nur, Ust. Yasir dan kawan-kawan.

Kepedulian sosok Muhammad Mursi yang langsung datang ke Aceh telah menggoreskan kesan tersendiri bagi bangsa Indonesia, jarak yang jauh dari Mesir tak menghalanginya untuk langsung datang memberikan bantuan dari masyarakat Mesir.

*http://aridasahputra.blogspot.com/2012/12/presiden-mesir-muhamed-mursi-ke-aceh.html

“Menunggangi Agama utk Politik” vs “Menunggangi Politik utk Agama”

Kamis, 04 Juli 2013

by @hafidz_ary

“Menunggangi agama untuk politik” berbeda dengan “menunggangi politik untuk agama”.

Menunggangi agama untuk politik: agama cuma tunggangan, padahal biasanya anti terhadap nilai agama. contohnya mendadak pake kerudung pas jadi cagub. 
Mati2an nolak UU pornografi tapi tiba2 pake kerudung saat jd cagub. agama tiba2 jd simbol untuk membohongi kaum muslimin. 

"Menunggangi agama untuk politik" itu memanfaatkan simbol2 agama skedar untuk capaian politik. contoh: mendadak pake kerudung saat jd cagub.

Sedangkan “menunggangi politik untuk agama”: memenangkan politik untuk melarang pornografi internet, untuk mensejahterakan masyarakat, untuk melarang maksiat.

Menunggangi agama untuk politik itu biasanya mengumbar simbol-simbol Islam, ayat-ayat, dsb untuk meraih politik.

Sedangkan mrk yg menunggangi politik untuk Islam biasanya Gak gembar gembor simbol, tp misi2 Islam terlaksana melalui politik.

PKS mendukung UU anti pornografi, tapi minim ngobral ayat saat berargumen di parlemen, ini namanya menunggangi politik untuk agama.

Caleg perempuan PKS pake jilbab sdh dari dulu. jadi caleg atau bukan, jilbab sdh jadi sikap. mereka bukan mendadak pake kerudung biar dipilih.

Yg menunggangi atau jualan agama biasanya kedepankan simbol, tp tak satu pun misi Islam dibawa, biasanya anti Islam.

Sudah kalah di pilkada gubernur ya dicopot kerudungnya, balik lagi anti Islam. ini namanya politisasi agama, ini namanya menjual agama.

Sedangkan mereka yang menunggangi politik untuk Islam biasanya justru minim simbol2 Islam, tapi full dg misi Islam.

Bedakan : "menunggangi agama untuk politik" dengan "menunggangi politik untuk agama" | yang diserang biasanya yg kedua.

Yang biasanya dituduh "jualan agama" adalah yg "menunggangi politik untuk misi agama" | karena aktivitas ini mengusik kebatilan.

Cagub yg tiba2 pake jualan simbol kerudung untuk suara, aman dari tuduhan jualan agama. padahal ini yg jualan agama.

Jadi yang jualan agama justru partai2 sekuler, biasanya anti thdp Islam tapi mendadak jualan simbol islam untuk dapat suara muslim.

Ada partai sekuler yang anti banget sama Islam, anti UU zakat, anti UU pornografi , tiba2 cagub nya pake kerudung :D

Tuduhan munafik, jualan agama lebih pas disematkan pada partai2 sekuler yg biasanya anti agama tapi ujug2 pake simbol agama saat kampanye.

Tiba-tiba cagub partai sekuler menyumbang masjid, padahal biasanya anti masjid. ini jualan agama.

Yang jualan agama sebenernya partai2 sekuler, mereka anti agama tapi sering jualan simbol agama. inget iklan salah satu capres sekuler :D

Si capres dari partai sekuler ini tiba2 fasih ceramah dan jadi selingan acara tv ini saat mendiskreditkan PKS.

(@Mrkoday: PDIP punya Baitul Muslimin,Demokrat punya Majelis Dzikir SBY. Msk kriteria menunggangi agama untuk politik ga?)

Yup.

Penjual agama itu partai yg menolak UU jaminan produk halal, tapi cagubnya mendadak pake kerudung u dpt suara muslim.

Sedangkan pejuang Islam, yg gak koar2 simbol islam tapi perjuangkan UU jaminan produk halal.

Kalo orasi pake takbir jualan agama gak? kami terbiasa bertakbir, ini irama yg mengiringi gerak kami di seluruh bidang. politik atau bukan.

PKS hari ini justru "jualan" jargon "partai tebuka", "NKRI harga mati" "demokratisasi" :D

“Presiden Turki Setujui RUU Larangan Penjualan & Iklan Alkohol”.. ini politik untuk agama apa agama u politik?

Sudah tau ya bedanya penjual agama demi politik dan pejuang agama yg memanfaatkan politik?

Jangan planga plongo denger kata2 "PKS jualan agama", direnungkan, baca argumen pembanding, komparasi, pilah pilih. Berfikir.

Kalo terminologinya "jualan agama", harusnya cagub anti agama yg mendadak pake kerudung yang anda serang :D

Politisasi Islam berbeda dengan Islamisasi politik.

Mendadak pake kerudung saat jd cagub padahal anti Islam, ini politisasi Islam | mendukung UU jaminan produk halal, ini islamisasi politik.

Islamisasi politik dan politisasi Islam itu jauh berbeda niatnya apalagi hasilnya.

Yang politisasi Islam jelas akan menghadang setiap usaha islamisasi politik.

Pelaku "politisasi islam" akan berlawanan dengan pelaku "islamisasi politik".

Sangat jelas dan ekstrim bedanya antara yg menjual Islam dengan pejuang Islam.

Yang membawa kebaikan agama jadi konstitusi itu bukan jualan agama namanya, tapi pejuang agama.

*https://twitter.com/hafidz_ary

Manfaat Berorganisasi

Di setiap sekolah biasanya terdapat ekstrakurikuler, yaitu organisasi-organisasi yang mewadahi kegiatan para siswa. Penting gak sih keberadaan organisasi-organisasi itu, mengingat aktifitas belajar kita saja sudah terasa melelahkan?

Organisasi eksrtrakurikuler ini tentu saja ada manfaatnya. Kalau mubazir, mungkin sekolah sudah menutup kegiatan-kegiatan itu. Mana lagi sekolah sering dimintai dana kalau ada kegiatan. Salah satu manfaat eksrtrakurikuler adalah wadah kita berlatih berorganisasi. Berorganisasi itu perlu lho...

Sebut saja namanya Andi, lulus kuliah dengan nilai yang membanggakan. Dengan nilai itu, ia mudah diterima kerja. Tapi masalah mulai muncul. Andi agak gagap dengan struktur organisasi perusahaan. Andi juga tidak terbiasa dengan perdebatan di rapat-rapat kerja. Maklum, selama kuliah dan sekolah, Andi tidak pernah mengikuti organisasi apa pun.

Lain lagi ceritanya dengan Heri. Nilainya memang biasa saja. Mungkin Heri bukan profile yang bagus untuk menggambarkan seorang mahasiswa yang punya kemampuan membagi waktu antara belajar dengan berorganisasi. Ya, Heri seorang organisatoris di kampusnya. Tapi, pengalaman organisasinya membawa manfaat. Saat wawancara kerja, ia sudah terbiasa mengungkapkan pikiran dan pendapatnya secara verbal di depan umum. Wawancara berjalan lancar dan mengesankan. Di dunia kerja, ia tidak canggung menghadapi struktur organisasi dan rapat-rapat kerja. Dan saat ia diangkat menjadi supervisor, ia mampu memimpin bawahannya dengan baik.

Ilustrasi di atas memang tidak mewakili seluruh orang yang pernah berorganisasi atau pun tidak. Ada juga orang yang tetap luwes walau pun tidak ikut organisasi di sekolah/kuliahnya. Ada juga orang yang masih canggungan walau punya pengalaman berorganisasi. Tapi ilustrasi di atas bisa menjelaskan bagaimana manfaat berorganisasi.

Nah, apa saja manfaat dari berorganisasi?

1. Menyalurkan Minat dan Bakat

Kalau kamu hobi olahraga, tidak ada salahnya kamu ikut organisasi keolahragaan. Juga kalau kamu suka dan bercita-cita menjadi peneliti, kamu bisa coba masuk Kelompok Ilmiah Remaja. Kalau kamu suka dengan dunia kerelawanan, kamu bisa ikut Palang Merah Remaja. Atau kalau kamu suka dengan alam bebas, kamu bisa ikut organisasi pecinta alam. Semua organisasi ini mewadahi minat dan bakat kamu. Tentu saja minat dan bakat yang ditampung adalah minat dan bakat yang positif. Ayo, coba gali, adakah minat dan bakat kamu yang sesuai dengan organisasi eksrtrakurikuler di sekolah?

Dan jangan lupa, setiap orang punya bakat masuk menjadi orang yang baik. Setiap orang punya minat untuk masuk surga. Rohani Islam siap menampung minat dan bakat kamu itu. Apa pun organisasi yang kamu ikuti di sekolah, pastikan kamu juga ikut Rohis. ;)

2. Ajang Bersosialisasi

Gaul bukan berarti kamu suka jalan-jalan ke mal, cafe, atau tempat nongkrong lain (termasuk wc). Kamu aktif di organisasi, bertemu dengan teman-teman se-ide dan se-perjuangan, suka berkumpul dengan mereka mencurahkan gagasan-gagasan yang hebat, maka kamu adalah anak gaul yang sejati.

Karena manusia itu makhluk sosial, maka kita membutuhkan manusia yang lain. Di organisasi lah kita bisa menemukan manusia yang "kita butuhkan". Mungkin manusia itu adalah orang yang bisa menjadi teladan kita, mungkin manusia itu adalah tempat curhat kita, atau manusia itu tempat kita meminjam uang. Apa pun kebutuhan itu, kita butuh manusia lain.

Alangkah indahnya kalau kawan-kawan tempat kita bersosialisasi adalah orang-orang yang sholeh atau orang-orang yang punya semangat menimba ilmu keislaman, seperti di Rohis. “Seseorang dapat dinilai dari kadar agama temannya, oleh karena itu hendaknya salah satu dari kalian meneliti dahulu siapa yang akan ia jadikan teman.” (HR. al Hakim)

3. Belajar Menjadi Pemimpin, Bekerjasama, dan Tanggung Jawab

Dalam organisasi, ada pembagian tugas. Tugas itu bisa sebagai pemimpin, atau sebagai bawahan. Bila kita ditunjuk menjadi pemimpin - entah itu ketua umum atau ketua departemen, kita akan mendapat pengalaman belajar memimpin yang sangat berharga dalam organisasi eksrtrakurikuler. Kita belajar mengatur manusia yang punya watak berbeda-beda. Memadukan mereka dengan berbagai wataknya untuk mencapai tujuan. Sebuah seni tersendiri. Bila kita sebagai bawahan, maka kita bisa belajar patuh dan menunaikan tugas dengan benar. Apa pun posisi kita, kita belajar bertanggung jawab atas peran yang telah ditentukan untuk kita.

Organisasi tentu membutuhkan kerjasama yang kompak. Kita belajar bagaimana bekerjasama, mencurahkan ide, dan menjalankan keputusan musyawarah dalam organisasi. Bila kita selama ini hanya mengenal kerjasama pada saat ujian, cobalah belajar kerjasama yang baik dalam organisasi.

4. Merangsang Kreatifitas.

Tiap organisasi punya tujuan. Untuk mencapai tujuan, dibutuhkan kreatifitas dari para anggotanya. Selain itu, tugas yang diberikan pada kita pun butuh kreatifitas untuk menuntaskannya. Dalam organisasi lah kita belajar kreatifitas yang benar, bukan kreatifitas buruk seperti melakukan manuver mencontek yang jitu saat ujian.

5. Belajar Memiliki Visi, Misi, dan Perencanaan.

Visi Misi? Apakah kita akan menjadi caleg? Yah... masa depan orang hanya Allah swt yang tahu. Tapi visi misi itu bukan cuma janji gombal para caleg. Setiap orang perlu memiliki visi misi dan perencanaan dalam hidupnya. Pernah membaca novel Ayat-Ayat Cinta? Di situ diceritakan bahwa sang tokoh, Fahri, memiliki perencanaan yang matang dalam hidup dan perencanaan itu dipetakan dengan apik dan ditempel di dinding kamarnya. Coba lah memiliki perencanaan dalam hidup, siapa tahu bisa bertemu gadis kaya orang Jerman di KRL Jabotabek.

Saat organisasi akan melakukan penggantian pengurus, biasanya calon ketua akan ditanya apa visi misinya. Penting untuk mengetahui visi misi sang calon, karena dari situ akan diketahui kemana organisasi akan di bawa bila calon itu terpilih. Selain itu juga bisa mengukur kecerdasan si calon.

Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Misi adalah langkah-langkah untuk mencapai visi.

Begitu lah manfaat positif dari berorganisasi. Ada berbagai manfaat lain yang akan pembaca rasakan sendiri.
 
*http://www.islamedia.web.id/2013/06/manfaat-berorganisasi.html

Pejabat Dambaan Ummat

“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendo’akan kalian dan kalian mendoakan mereka. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah mereka yang membenci kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk mereka.” (HR. Muslim).
Saudaraku,
Kegemilangan zaman yang pernah dikecap umat Islam di masa khulafaur rasyidin; Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali kembali tercipta di zaman khalifah bani Umayyah; Umar bin Abdul Azis.

Walaupun mereka berada di rentang waktu yang berbeda. Padahal ia memerintah cukup singkat, kurang dari tiga tahun. Dari tahun 99 H hingga 102 H. Namun kemilau prestasinya akan terus dikenang oleh umat Islam sepanjang masa. Wajar, jika para ahli sejarah menyebut Umar bin Abdul Azis sebagai khalifah ar rasyid yang kelima.

Rakyat hidup damai sejahtera. Kezaliman menyingkir dan kemiskinan sirna tak berbekas. Tiada seorangpun dari rakyatnya yang mau menerima harta zakat dan sedekah, karena mereka merasa mampu dan tak layak mendapat jatah zakat dan sedekah. Baitul mal pun sesak dengan banda zakat, sedekah dan yang lainnya.

Kesejahteraan bukan hanya dirasakan oleh manusia, tetapi dikecap pula oleh binatang dan hewan yang hidupnya di lereng-lereng bukit dan lembah.

Serigala yang biasanya memangsa kambing dan domba, pada saat itu bisa membaur dan hidup berdampingan dengan akur dan rukun bersama kawanan domba dan kambing. Subhanallah.

Malik bin Dinar berkisah. Ketika Umar bin Abdul Aziz diangkat sebagai Khalifah, para penggembala kambing di puncak gunung berkata, “Siapakah khalifah shalih yang sedang memerintah manusia saat ini?.”
Malik bin Dinar berkata, “Mengapa kalian bertanya demikian?.”
Para penggembala itu menjelaskan, “Bila pemerintahan dipegang oleh seorang khalifah yang shalih, maka serigala dan singa tidak mengganggu kambing-kambing kami.”

Namun kala pemimpin yang shalih tiada, keadaan pun berubah, Musa bin Ayyan mengisahkan, ‘Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, demi Allah, kami menggembalakan kambing bersama serigala di suatu tempat. Hingga suatu malam serigala menyerang kambing kami. Dengan adanya peristiwa ini kami mengira bahwa lelaki shalih yang menjadi khalifah telah wafat. Ternyata keesokan harinya memang benar, kami mendengar kabar bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah wafat.” (hilyatul auliya’, Abu Nu’aim al Ashbahani).

Kedamaian dan keindahan hidup di bawah naungan pemimpin yang shalih dan adil bukan hanya dirasakan oleh manusia dan hewan melata. Bahkan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan pun turut merasakannya.

Imam Ahmad dalam kitab al musnad menyebutkan bahwa pada era Umar bin Abdul Aziz, sebutir biji gandum besarnya seukuran bawang putih.

Subhanallah, lalu sebesar apa buah terong pada masa itu? Allahu akbar!.

Saudaraku,
Kesejahteraan, keadilan, keamanan dan kedamaian itulah yang barangkali menjadi barang langka di negeri kita saat ini. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, baru menjadi senandung lagu yang selalu kita dengar setiap kali gema MTQ digulirkan, baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi maupun Nasional.

Praktek korupsi merajalela di mana-mana. Terutama di lingkaran kekuasaan dan parlemen serta tempat-tempat basah seperti pajak dan seterusnya.

Makan malam bersama keluarga di Sumur Bandung pun terasa kurang nyaman dan terganggu, karena banyaknya para pengamen yang memetik senar gitar dengan suara yang terkesan dipaksakan.

Aparat yang menggusur paksa pedagang kaki lima. Penjualan bayi yang terus marak. Pelacuran yang meramaikan kehidupan malam. Wajah-wajah polos anak-anak di bawah umur yang hidup di bawah garis kemiskinan terpaksa harus putus sekolah. Anak-anak kurang gizi yang menjamur. Tangisan rakyat yang dibalut penderitaan dan dicekik hutang. Kriminalitas terus membayangi warga. Dan seterusnya, yang merupakan pemandangan nyata yang terus kita saksikan di sekitar kita.

Hewan dan binatang pun gerah lantaran kezaliman semakin tumbuh subur di negeri ini. Yang mana hal ini membuat masyarakat resah. Munculnya binatang aneh yang meresahkan, seperti serangga Tomcat yang sempat membuat panik warga yang disapanya. Yang terkena serangga tersebut akan menderita penyakit gatalnya.

Bencana yang seolah-olah ia menjadi cerita bersambung yang tak pernah ada kata akhir. Bumi tak rela dijadikan tempat maksiat dan dosa yang terus menjamur.

Kita sangat merindukan pemimpin yang memiliki kepribadian seperti Umar bin Abdul azis. Kita mendamba munculnya ratu adil, yang dapat mengalirkan kesejahteraan, kedamaian, keamanan dan keadilan bagi rakyatnya. Yang akan dicintai rakyat dan do’a-do’a tulus terlantunkan dari lisan mereka.

Hal ini senada dengan sabda Nabi saw, “Sebaik-baik penguasa adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian. Kalian do’akan kebaikan atas mereka dan mereka pula mendo’akan kebaikan untuk kalian. Seburuk-buruknya penguasa adalah orang-orang yang kalian benci dan mereka juga membenci kalian. Laknat, kalian berikan kepada mereka dan mereka pun melaknati kalian.” HR. Muslim.

Saudaraku,
Ada pertanyaan yang menggelayut di benak kita perihal khalifah Umar bin Abdul Azis ini. Dengan capaian yang teramat gemilang dan raihan prestasi yang menakjubkan selama menjadi khalifah, apakah hal itu terjadi secara kebetulan, spontan bim salabim, alami atau ada usaha manusiawi yang terprogram dan terarah? Atau mengalir begitu saja sesuai dengan aliran mata air takdir yang Maha Kuasa?.

Jawabannya tentu, selain dari bagian sekenario Allah swt, ada usaha manusiawi yang terarah, ada sebuah proses yang terprogram dan ada cita-cita yang tertata rapi dari sang khalifah.

Salah satunya, seperti yang disebutkan oleh Hasan Zakaria Falyafil dalam bukunya ‘tharaif wa mawaqif min at tarikh al Islami’.

Ia menulis, setelah didaulat menjadi khalifah bani Umayyah, Umar bin Abdul Azis mengirim sepucuk surat kepada Salim bin Abdullah bin Umar di Madinah, yang inti suratnya adalah,
“Kirimkanlah untukku buku-buku yang mengulas perihal Umar bin Khattab, keputusan-keputusan yang pernah diambilnya selama menjadi khalifah dan berisi lembaran-lembaran sirahnya. Karena sesungguhnya aku ingin mengikuti jejaknya dan menapaki jalan yang pernah dilaluinya.”

Setelah membaca surat dari sang khalifah, Salim mengirim surat balasan,
“Engkau sekarang hidup di zaman yang berbeda, bukan hidup di masa Umar, dan tidak didampingi oleh para pejabat yang dulu pernah membantu Umar (dalam mengurus rakyatnya).

Tapi ketahuilah jika engkau berniat sungguh-sungguh mengukir kebaikan dan memiliki tekad yang bulat untuk itu, maka Allah swt akan membantumu. Dan Dia akan mengaruniakan kepadamu para pejabat yang akan membantumu (dengan tulus). Karena sesungguhnya pertolongan Allah diberikan kepada hamba-Nya sepadan dengan niat tulus yang tertancap di dalam hatinya.”

Saudaraku,
Ternyata itulah kunci kesuksesan Umar bin Abdul Azis dalam mengemban amanah sebagai khalifah.

Ada niat tulus, untuk mengikuti jejak para pendahulunya; khulafaur rasyidin. Selalu meminta nasihat, saran dan teguran dari para ulama Rabbani dan zuhud yang hidup di masanya. Menyingkirkan para pejabat yang bermental mendua, suka berbasa basi dan cari perhatian.

Mungkinkah di zaman ini lahir penguasa atau pemimpin yang berkepribadian seperti Umar bin Abdul Azis?

Walaupun sulit terwujud, tapi tidak mustahil akan muncul di negeri kita. Bahkan di daerah kita. Selama ia mau mengikuti jejak sang khalifah yang zuhud ini. Selama ia memandang bahwa jabatan yang disandangnya adalah amanah dari Allah swt, bukan alat untuk memperkaya diri dan keluarganya. Bertekad bulat mensejahterakan rakyatnya. Dan selama ia tidak menjadikan kekuasaan sebagai kendaraan untuk berlaku sewenang-wenang dan lupa daratan.

Semua berawal dari niat tulus dan kebulatan tekad. Dimulai dari merubah ‘mau’ menjadi ‘kemauan’. Selama ada terselip tujuan, menggapai ridha Allah swt dan meraih cinta dan do’a kebaikan dari rakyatnya. Selama ia yakin dengan pertolongan-Nya.

Ataukah, kita layak menjadi pemimpin dambaan itu?

Wallahu a’lam bishawab.

Oleh Ust. Abu Ja’far Fir’adi, Lc
manhajuna.com

Hikmah dan Tabir yang terkuak dibalik Kudeta Presiden Moursi

Suatu hari Imam Hasan Al-Banna ditanya, “Mengapa Anda mengalah dan tidak melakukan balas dendam, saat mujahidin IM DIJEBLOSKAN ke penjara dan dihukum gantung saat pulang dari medan jihad Palestina?”

Beliau menjawab, “Sangat mudah bagi kami melakukan kudeta dan menggantikan penguasa. Tapi, kami melihat negara-negara sekitar Mesir tidak siap menerima kenyataan jika kami yang mengkudeta.”

Saya optimis, IM akan kembali menjadi pihak yang paling dirugikan. Saat ini penangkapan marak dilakukan. Namun, IM sukses membuka kedok di balik semua tabir yang setahun lalu tertutup. Tabir yang tersingkap itu adalah;

1. Membuka sikap Salafy yang di partai AN-NUR. Salafy yang dahulu memfatwakan HARAM memberontak kepada pemerintahan sah, namun kini ia melakukannya.

2. MEMBUKA tabir Abdul Futtuh yang dahulu aktif melawan rezim militer, namun kini ia mendukung rezim militer.

3. Membuka tabir El Baradai, Amr Mousa, Hamdi Shabahi yang meneriakkan demokrasi, namun mereka menolak demokrasi bila IM pemenang nya.

4. MEMBUKA tabir HizbutTahrir yang selalu thalabunnushroh kepada militer untuk menerapkan syariah dan khilafah, namun ia malah anti Mursi yang di kudeta militer yang anti syariah, anti masjid, dan membiarkan pembunuhan.

5. Membuka tabir negara-negara TETANGGA seperti Saudi, UAE, Kuwait, jordania, Syiria, Iran, Irak yang memang tak ikhlas arus gerakan IM menggelinding dan menjadi leader di Timteng.

Bagi saya, IM di Mesir akan memilih dipenjarakan daripada mengorbankan nyawa rakyat yang euforia dengan kebodohan yang dijejalkan media. Suatu masa, rakyat akan mencari IM. 

ALLAHUMMA QAD BALLAGHTU…FASYHAD

Nandang Burhanudin


*http://www.islamedia.web.id/2013/07/hikmah-dan-tabir-yang-terkuak-dibalik.html
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Yanuardi Apriza Official Site - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger